28 May 2011

Keraton Kasepuhan

Oke, kali ini saya akan membahas tentang budaya yang ada di Kota Cirebon yang biasanya dijadikan sebagai kunjungan wisata bagi masyarakat Cirebon maupun masyarakat luar Cirebon. Yaitu tentang 4 Keraton yang berada di Kota Cirebon.
Tapi, saya akan membahas tentang Keraton Kesepuhan dulu karena bahasannya yang panjang, jadi saya bagi-bagi saja tiap posting satu bahasan tentang Keraton.

Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon.
Makna di setiap sudut arsitektur keraton ini pun terkenal paling bersejarah.
Halaman depan keraton ini dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo didalamnya.
Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan.


Salah satu koleksi yang dikeramatkan yaitu kereta singa barong
Kereta ini saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada tiap 1 Syawal untuk dimandikan.
Kereta ini dulunya menjadi kendaraan Sultan Sepuh. Tahun 1942 Kereta Singa Barong dimusiumkan oleh Keraton Kasepuhan hingga sekarang.



Keraton Kasepuhan didirikan pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506. Ia bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cirebon. Keraton Kasepuhan dulunya bernama Keraton Pakungwati, sebutan Pakungwati berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati. Ia wafat pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa dalam usia yang sangat tua. Nama beliau diabadikan dan dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati sebagai nama Keraton yaitu Keraton Pakungwati yang sekarang bernama Keraton Kasepuhan.
Di depan Keraton Kesepuhan terdapat alun-alun yang pada waktu zaman dahulu bernama Alun-alun Sangkala Buana yang merupakan tempat latihan keprajuritan.

Di sebelah barat Keraton kasepuhan terdapat Masjid yang cukup megah hasil karya dari para wali yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Sedangkan di sebelah timur alun-alun dahulunya adalah tempat perekonomian yaitu pasar.
Model bentuk Keraton yang menghadap utara dengan bangunan Masjid di sebelah barat dan pasar di sebelah timur dan alun-alun ditengahnya merupakan model-model Keraton pada masa itu terutama yang terletak di daerah pesisir. Bahkan sampai sekarang, model ini banyak diikuti oleh seluruh kabupaten/kota terutama di Jawa yaitu di depan gedung pemerintahan terdapat alun-alun dan di sebelah baratnya terdapat masjid.
Pemugaran kawasan Kesultanan Kasepuhan ini dapat mengembalikan sejarah yang mungkin telah terlupa bagi sebagian masyarakat Cirebon saat ini. Dan menjadi potensi wisata bagi para pengunjung Kota Cirebon.

No comments:

Post a Comment